Sunday 18 December 2011

BAB 3 : KEPIMPINAN DAN KERJA BERPASUKAN by A136378



Pemimpin dan Kepemimpinan
Bagikan
Penulis : Nomi Br Sinulingga

Kepemimpinan dimulai dengan hati bukan dengan kepala.
Pilkada, sebuah kata yang dekat sekali dengan bangsa ini pada hari-hari ini. Semua media massa memberikan infomasi terbaru tentang pilkada dari semua daerah untuk pelaksaan pemilihan kepala daerah. Tanah Karo, juga sedang mempersiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan pilkada bisa berlangsung dengan sukses. Milis tercinta Takasima ini juga sangat seru dan panas-panasnya dalam pembahasan pilkada dan terlebih membahas calon bupati yang akan dipilih pada pilkada nanti.

Saya sangat tertarik dengan pembahasan pilkada di milis ini. Saya hanya sekedar mengamati dan bingung dengan beberapa posting email yang mengajak saya berfikir pemimpin seperti apakah yang terbaik untuk masyarakat Karo, yang segelintir ada dimilis ini dan menggambarkan siapa dirinya. Apakah anggota milis ini, mewakili gambaran masyarakat Karo, atau kebanyakan mewakili golongan elite intelektual dari masyarakat Karo itu sendiri, menjadi pertanyaan bagi saya. Pemimpin seperti apakah yang tepat untuk memimpin Karo, yang sebagian karakter masyarakatnya nyata di milis ini? Pemimpin seperti apakah yang akan mengubah wajah Tanah Karo, sehingga Tanah Karo yang sudah mulai panas bisa menjadi Tanah Karo Simalem lagi?
Jeffry Wofford mengatakan, “banyak pemimpin yang duduk diposisi pemimpin tapi tidak tahu bagaimana harus memimpin.“

Ada pemimpin tapi tidak ada kepemimpinan demikian kata Eka Darmaputra
Berada dipuncak pimpinan, mungkin terlihat suatu yang membanggakan dan sangat menggiurkan untuk menjadi orang nomor satu. Tapi apakah sesuatu yang membanggakan seperti itu harus dikejar dengan semua usaha yang menggunakan “otak“ untuk membangun “proses“ dan menciptakan “kesempatan“ untuk membawa diri kepuncak pimpinan? Kepemimpinan yang dimulai dengan kepala menurut saya hanyalah seorang pemimpin gadungan. Ketika kekuasaan dan kekuatan uang memasuki pikiran, kedua hal itulah yang diandalkan untuk membawa diri menjadi seorang pemimpin. Dan akhirnya memimpin karena posisinya bukan karena kemampuan dirinya untuk memimpin.

Kepemimpinan sangat erat dengan pengaruh. Pengaruh yang positif sehingga anak buah (masyarakat) mengikuti dan mau dipimpin. Tapi seorang pemimpin gadungan akan mengandalkan uang dan membayar orang supaya mengikutinya. Pemimpin gadungan menggunakan kekuasaannya untuk menekan orang lain supaya mengikutinya. Semua orang yang berada dibawah pemimpin seperti ini akan tertekan dan hilang kreatifitasnya

Pemimpin harus memiliki integritas. Integritas adalah suatu prinsip yang didasarkan atas karakter, etika, agama, moral yang baik yang menyatakan siapa dia. Karena dia akan menyelaraskan itu melalui cara berpikir, berbicara, bersikap, bertindak dan mengambil keputusan (konsisten). Seseorang yang punya integritas memiliki kehidupan yang terintegrasi.

Seorang pemimpin perlu diperhatikan kehidupannya. Apakah dia mampu memimpin keluarganya, karena itu akan menunjukkan kemampuannya memimpin komunitas yang lebih besar. Kita sudah memiliki pemimpin sebelumnya untuk dievaluasi, bagaimana dia memimpin keluarga. Pertanyaan yang bisa kita pikirkan berhasilkah kepemimpinannya akan tanah Karo?


Selain mampu memimpin keluarga, pemimpin juga harus mampu memimpin diri sendiri. Mampu memimpin diri sendiri dalam memberi pendapat dengan sopan dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Kalau diri sendiri tidak bisa dikendalikan, bagaimanakah orang tersebut bisa memimpin satu daerah? Kaisar Nero membakar kota Roma adalah contoh yang diakibatkan pemimpin yang tidak mampu menguasai diri. Hutan di Tanah Karo semakin gundul dan tanah pertanian semakin gersang akan terjadi apabila kita memiliki pemimpin yang tidak mampu memimpin diri sendiri.
Pemimpin yang berintegritas sangat diperlukan karena dia merupakan pribadi yang bisa dipercaya. Sehingga Visinya untuk tanah Karo bukan sesuatu mimpi saja, tetapi menjadi visi semua masyarakat Karo dan bersama-sama kita akan meraih visi itu dibawah kepemimpinannya. Kualitas penting yang perlu diperhatikan pada setiap calon pemimpin adalah, pengaruh, karakter, keahliannya tentang manusia khususnya orang Karo, semangatnya untuk tanah karo, dan kecerdasan. Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan mental yang diperlukan untuk memproses banyak informasi, menyaringnya, mempertimbangkan semua pilihan, dan membuat keputusan yang benar.

Kalau seorang pemimpin hanya menggunakan otaknya untuk menjadi pemimpin di tanah Karo, maka masih banyak yang perlu dibenahi dan di proses untuk membentuk pribadi yang mampu menjadi pemimpin di tanah Karo.
Sebagai manusia, seharusnya kita tidak boleh cuek dengan situasi yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kita harus mengambil sikap dan sekalipun seakan kita tidak memiliki pengaruh dalam pemilihan kepala daerah. Kita memiliki keluarga, mama, mami, bibi, bengkila di tanah Karo, yang mungkin tidak mengerti dengan semua pemilihan kepala daerah. Mereka hanya tahu bahwa akan dipilih kepala daerah, dan mengharapkan sesuatu yang lebih baik akan terjadi. Keluarga kita yang di kampung, mungkin tidak bisa memahami dan mengkaji calon pemimpin yang ada yang bisa mereka pilih. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk kebaikan tanah Karo. Kita perlu mengenali calon pemimpin dan memberi penilaian apakah dia mampu memimpin tanah Karo atau tidak. Kalau kemampuan calon pemimpin dalam memimpin tanah Karo perlu dipertanyakan, sebagai masyaraka t Karo kita perlu mengambil sikap supaya hal yang lebih buruk dari sebelumnya tidak terjadi lagi atas tanah Karo.

Saya tidak tahu apa yang bisa dilakukan mencegah semua hal-hal yang akan semakin memperburuk keadaan tanah Karo selain munculnya seorang pemimpin yang memiliki kualitas kepemimpinan. Kita masih memiliki waktu untuk mencegah semua yang buruk yang bisa dihasilkan karena pemimpin gadungan yang akan menuju puncak pimpinan. Seseorang yang memimpin karena posisinya, bukan karena kepribadian dan kemampuannya untuk memimpin.

Saya pikir dipuncak itu tidak menyenangkan, karena sendirian.
Kepemimpinan yang dimulai dengan hati untuk kebaikan dan kemajuan tanah Karo akan lebih berpengaruh. Karena segala sesuatu yang dilakukan dengan hati yang tulus akan menyentuh hati.

http://sabda.org/artikel/pemimpin_dan_kepemimpinan



Teamwork Your Way To The Top
By Alan Weiss, Ph.D., CMC


   "It is amazing what can be accomplished, when you don’t care who gets the credit."  — John Wooden
         
            I’m sitting poolside at the Marriott Resort in Lihue, Kauai. There are four waterfalls embracing five Jacuzzis, a bridge connecting to an island in the middle of the pool, and enough palm trees to constitute a coconut plantation, shielding the pool from the Pacific. But I’m focused on a small patch of ground beside my chair where my wife has accidentally dropped a two-inch piece of bread from her lunch. There are eight dove-like birds focused quite determinedly on devouring this manna.
             Yet unlike most birds I’ve seen, from pigeons to sea gulls, they are not fighting over the morsel, but cooperating. The birds form a disciplined circle around the bread, reminiscent of a rugby scrum, but without the eye-gouging violence. As the crust is pecked and flipped around, the scrum moves to new locations, always intent on surrounding the bread, now progressively disappearing under the jack-hammer attacks of the syncopated beaks. The eight birds all eat heartily. Other doves, on the perimeter, make no attempt to horn-in. There is no room. Nor is there any apparent animosity. These birds are engaged in a win-win exercise.
                Finally, the remnant of bread is tossed inadvertently (I presume) well outside the scrum, where a lone sparrow, biding his time, grabs the gift and flies away as though jet- propelled. The doves seem to shrug it off, gather up the remaining crumbs, and wander off to search under other lounge chairs. They form a well-organized search party, and head toward what appears to be a lone French fry. For a longer time than I like to admit I viewed the world as a zero-sum game. If I were going to "win," then you had to "lose." And if you were "winning," then I must surely be losing. Too often I would deride others to elevate myself, which is not really an elevation but actually a descent. There is a thin line between healthy competition and malice aforethought.
              Life is not an athletic event. There should be more than one "winner." Success should encourage benevolence and philanthropy, not victory dances and "high fives." With rare exception, we are neither hunting for scarce food nor protecting remote safe havens. The doves knew that there were plenty of spilled lunches in their territory, and that it was dysfunctional to argue and fight. Cooperation meant moderate shares in numerous meals with no stress and no damage.
               We do ourselves too much stress and too much damage when we insist on an "all or nothing" approach to the challenges in our lives and our work. When we intelligently share-information, credit, preferences, earnings, victories, comfort, and other trappings of power-we elevate everyone, including ourselves.
            The greatest business leaders I’ve ever seen as a consultant are those who personally accept responsibility for failure but generously share credit for success. Their subordinates, peers, and friends support them without reservation and will follow their lead in any direction.
            There is enough bread for us all. Let’s not peck at our colleagues over a crust.


TEAMWORK TIPS
Praise publicly, correct privately
Ask for input on decisions which affect others – and use it
Credit others when praise is thrown your way
Focus on the positives in your teammates and their negatives will begin to fade



Konkusinya... Ketua perlulah bijak dalam memimpin orang bawahan supaya pasukan tersebut dapat bergerak  dengan lancar dan sebagai satu pasukan, semua ahli perlulah memupuk semangat kerjasama, saling bantu membantu, hormat-menghormati supaya pasukan tersebut kesefahaman dapat diwujudkan dan tiada sebarang salah faham sepanjang kerja berpasukan dijalankan... :P

1 comment:

  1. tertarik dgn ayat, 'kepimpinan dimulai dgn hati,bukan dgn kepala' :)
    (A135859)

    ReplyDelete